RDP Komisi VI dengan Pelindo, Hj. Nevi Zuairina Beri catatan Evaluasi Kinerja

17
Anggota DPR RI Nevi Zuairina saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Pelabuhan Indonesia (pelindo) beberapa waktu lalu.(foto:dok)

Jakarta,92news.id – Anggota DPR RI, Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina, menyampaikan apresiasi atas capaian positif PT Pelindo dan memberikan sejumlah pertanyaan kritis untuk mendorong peningkatan kinerja ke depan.

Hal ini di sampaikan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mengevaluasi kinerja tahun 2023, rencana kerja tahun 2025, serta tindak lanjut kunjungan reses Komisi VI pada April 2024.

Politisi PKS ini memaparkan data yang ia terima bahwa Pada tahun 2023, PT Pelindo mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total pendapatan mencapai Rp 20 triliun. Laba bersih perusahaan juga meningkat signifikan sebesar 18%, mencapai Rp 3,5 triliun. Kontribusi Pelindo kepada negara melalui setoran dividen, PNBP, konsesi, PPH, PPN, dan PBB juga tercatat meningkat menjadi Rp 7,3 triliun.

“Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi dan menjadi dorongan bagi Pelindo untuk terus meningkatkan kinerjanya,” ujar Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat ini juga menyoroti peningkatan volume kargo dan penumpang yang ditangani oleh Pelindo pada tahun 2023. Volume kargo meningkat sebesar 10% menjadi 150 juta ton, sementara volume penumpang naik 8% mencapai 25 juta orang.

“Ini menunjukkan bahwa Pelindo berhasil meningkatkan efisiensi operasionalnya. Namun, tantangan dalam hal infrastruktur dan teknologi masih perlu diatasi untuk bersaing dengan pelabuhan internasional,” tambahnya.

Dalam hal investasi dan pengembangan infrastruktur, PT Pelindo telah mengalokasikan Rp 10 triliun untuk pengembangan dermaga baru dan peningkatan fasilitas pelabuhan. Salah satu proyek besar yang tengah dikembangkan adalah Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas logistik nasional.

“Investasi ini penting untuk memastikan Pelindo mampu menangani pertumbuhan volume kargo dan penumpang yang terus meningkat,” kata Nevi.

Nevi juga mengapresiasi inisiatif digitalisasi yang dilakukan oleh PT Pelindo, seperti penerapan sistem pengelolaan kargo berbasis digital dan teknologi blockchain.

“Langkah ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi waktu bongkar muat hingga 20%. Namun, kesiapan sumber daya manusia dalam mengoperasionalkan teknologi ini juga harus diperhatikan,” tegas Anggota Badan Anggaran DPR ini.

Dalam kunjungan reses Komisi VI ke Bali pada April 2024, Komisi VI mendukung penuh program Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). “PT Pelindo telah melakukan berbagai kegiatan untuk mensukseskan program ini, termasuk berkolaborasi dengan instansi lainnya seperti Pertamina dan PGN. Namun, kendala di lapangan masih menjadi tantangan yang perlu diatasi,” ungkap Nevi.

Nevi Zuairina menekankan pentingnya kolaborasi antara PT Pelindo dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan.

“Kami berharap Pelindo terus memberikan masukan kepada pemerintah agar regulasi dan birokrasi yang menghambat dapat disederhanakan, sehingga kinerja Pelindo dapat semakin optimal dan pelayanan kepada pengguna jasa semakin baik,” Tutup Nevi Zuairina.