Padang,92news.id — Ada dua SK Tanggap Darurat selama bencana di Sumbar, netizen pun heran dan heboh kok bisa, emang Gubernur nya kemana?
SK Tanggap Darurat pertama ditandatangani oleh Wagub Vasko Ruseimy pada 25 November 2025 setelah BKMG merilis peringatan dini cuaca ekstrem akibat bibit siklom 95 W di Sumbar per 21 November 2025.
Wagub menandatangani tanggap darurat mulai 26 November sampai 8 Desember 2025 kemarin, itu berarti sesaat setelah dampak cuaca ekstrem, yaitu bencana banjir longsor dan isolasi banyak daerah di Sumbar.
“Kok Wagub, Pak Gubernurnya di mana?,” celoteh banyak netizen dan wartawan saat merilis status tanggap darurat Sumbar itu waktu itu.
Upsss ternyata dari penelusuran dokumen perjalanan kepala daerah dan bisik bisik di ruang publik seperti whatsapp group diduga Gubernur Sumbar saat bencana sedang kunjungan kerja ke luar negeri yaitu Korea Selatan.
Diperkirakan banyak kalangan dan sumber terpercaya media ini, tahu banjir bandang hondoh Sumbar, Gubernur Sumbar itu pun mempersingkat kunjungan ke luar negeri nya.
“Tetap saja Gubernur keterlaluan, pastikan apa setelah warning BMKG berangat ke Korea nya atau sebelum, kalau setelah BMKG rilis peringatan cuaca ekstrem, gubernur terbang ke Korea, waduh itu sama pemimpin meninggalkan rakyatnya. Tidak ada arti kalau kunjungan itu dipersingkat ya,” ujar Wartawan senior sekaligus Ketua PJKIP Sumbar Almudazir, saat diskusi tentang bencana silih berganti, di Padang, Senin 15/12-2025.
Dari laman resmi Facebook Pemprov Sumbar terdetek Gubernur berada di tumpukan Longsor pakai jas hujan, itu Jumat atau Sabtu setelah bencana Rabu 26 November 2025.
Setelah tanggap darurat pertama berakhir, baru SK Tanggap Darurat kedua ditandatangani Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Banyak pihak menilai ada tanda tangan Wagub di Tanggap Darurat pertama dan perpanjangan diteken Mahyeldi, dia geleng kepala.
wartawan kata netizen harus mengungkap dan mencari tahu kemana Gubernur Sumbar saat bencana mendera daerahnya.
Kabar Gubernur Sumbar diduga terbang ke Korea urusan dinas itu infonya setelah BMKG rilis peringatan dini.
“Kalau betul, semoga saya salah ya, mestinya selaku pimpinan daerah dan umat, Gubernur Sumbar batalkan kunjungan ke luar negeri itu,”ujar Almudazir.(***)



















